produser the Innocence of Muslims di tangkap hari ini, ternyata produser film the Innocence of
Muslims, pernah melakukan penipuan di internet, karena penipuan tersebut sam bacile di tahan 21 bulan dengan pembebasan bersyarat tidak melakukan kejahatan lagi selama 21 bulan, namun belum genap 21 bulan masa hukuman bersyaratnya, di malah membuat film kontrofersial yang mengakibatkan terjadinya unjuk rasa di timur tenggah dan negara muslim lainnya. akibat unjuk rasa ini sedikitnya 4 orang menjadi korban, dan ratusan luka luka.
Kepolisian Los Angeles, Amerika Serikat, hari ini menahan Nakoula
Basseley Nakoula alias Sam Bacile, produser film the Innocence of
Muslims. Di ditangkap karena melanggar pembebasan bersyaratnya.
Pengadilan Federal Amerika dua tahun lalu memvonis Bacile penjara 21 bulan atas dakwaan menipu. Dia kemudian dibebaskan bersyarat, yakni dilarang memakai komputer dan Internet tanpa izin selama lima tahun.
Juru bicara Kejaksaan Agung Amerika Serikat membenarkan soal pembekukan Bacile, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Jumat (28/9). Pengadilan Kota Los Angeles hari ini menjadwalkan sidang perdana terhadap lelaki keturunan Mesir. Namun prosesnya tertutup bagi media dan masyarakat.
Belum genap dua tahun, dia sudah melanggar aturan bebas bersyarat itu. Dia mengunggah klip the Innocence of Muslims ke situs berbagi video Youtube. Film ini dituding menghina Islam karena menggambarkan Nabi Muhammad sebagai penipu, tukang merayu, dan gemar berperang.
Akibatnya, unjuk rasa besar-besaran disertai bentrokan meletup di mana-mana, dimulai dari Timur Tengah. Tidak hanya bendera Amerika dibakar, pengunjuk rasa yang marah besar juga menewaskan empat warga Amerika dalam serangan ke konsulat negara itu di Kota Benghazi, Libya, termasuk Duta Besar John Christopher Stevens.
Demonstran menuntut Presiden Barack Hussein Obama meminta maaf dan Bacile harus dihukum mati. Sebuah lembaga nirlaba di Iran dan menteri Pakistan menggelar sayembara berhadiah fulus bagi siapa saja bisa menangkap Bacile hidup atau mati.
Pengadilan Federal Amerika dua tahun lalu memvonis Bacile penjara 21 bulan atas dakwaan menipu. Dia kemudian dibebaskan bersyarat, yakni dilarang memakai komputer dan Internet tanpa izin selama lima tahun.
Juru bicara Kejaksaan Agung Amerika Serikat membenarkan soal pembekukan Bacile, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Jumat (28/9). Pengadilan Kota Los Angeles hari ini menjadwalkan sidang perdana terhadap lelaki keturunan Mesir. Namun prosesnya tertutup bagi media dan masyarakat.
Belum genap dua tahun, dia sudah melanggar aturan bebas bersyarat itu. Dia mengunggah klip the Innocence of Muslims ke situs berbagi video Youtube. Film ini dituding menghina Islam karena menggambarkan Nabi Muhammad sebagai penipu, tukang merayu, dan gemar berperang.
Akibatnya, unjuk rasa besar-besaran disertai bentrokan meletup di mana-mana, dimulai dari Timur Tengah. Tidak hanya bendera Amerika dibakar, pengunjuk rasa yang marah besar juga menewaskan empat warga Amerika dalam serangan ke konsulat negara itu di Kota Benghazi, Libya, termasuk Duta Besar John Christopher Stevens.
Demonstran menuntut Presiden Barack Hussein Obama meminta maaf dan Bacile harus dihukum mati. Sebuah lembaga nirlaba di Iran dan menteri Pakistan menggelar sayembara berhadiah fulus bagi siapa saja bisa menangkap Bacile hidup atau mati.
begitulah jika terlalu mementingkan sikap kebebasan mengutarakan pendapat yang tidak didasari nilai nilai agama dan moral. bahkan amerika sering mengembor2kan kebebasab berpendapat dan kebebasan ber ekspresi namun semua itu hanya kebohongan belaka. apabila itu menguntungkan pihak as maka akan diterima bila tidak ya tidak dikatakan kebebasan, melainkan pelanggaran hak.
demikian berita baru yang dapat disampaikan semoga bacile dapat hukuman yang setimpal.
0 komentar:
Post a Comment