buah bukan sebagai pencuci mulut | fakta, setelah kemarin fakta ilmiah tentang masa iddah 3 bulan 10 hari yaitu karena ada sidik jari di vagina saat masa iddah tersebut. sekarang mari satu persatu kita bedah fakta ilmiah tentang Sunah Sunah Rosul. salah satunya tentang makanan yaitu buah2an .pernahkah anda tahu jika buah itu bukan merupakan makanan pencuci mulut seperti yang kita sering dengar. fakta mengejutkan saat dianalisa ternyata buah memiliki enzim yang bermanfaat bagai pencernaan, jadi seharusnya buah dimakan sebelum makan seperti yang diajarkan Rosulullah“Gara-gara” budaya Barat, akhirnya menjadi umum di masyarakat kita kalo buah-buahan dimakan sebagai makanan pencuci mulut alias dessert. Sebaliknya, Rasulullah SAW sendiri selalu memakan buah-buahan sebagai makanan pembuka.
Biasanya beliau makan kurma, kemudian sholat, barulahmakan dengan
makanan berat. Tahukah teman-teman pembaca, kalo sebenernya ada hikmah
kesehatan di balik kebiasaan Rasul ini dan sebaliknya, akibat kurang
sehat ketika kita memperlakukan buah sebagai dessert? Yuuuk kita gali….
Buah-buahan secara alami kaya akan enzim sehingga ia dapat merangsang
aktivitas enzim organ pencernaan. Hikmahnya, lambung kita bisa
“pemanasan” dan ketika makan makanan berat, maka akan lebih tercerna
dengan baik. Di samping itu, buah-buahan merupakan sumber energi instan
karena fruktosanya cepat diserap usus, terutama ketika perut lagi
kosong. Buah-buahan juga sangat cepat dicerna dalam lambung. Ia hanya
dicerna 30 menit, kemudian langsung meluncur ke usus halus. Buah-buahan
(baik dimakan langsung atau dijus) yang dimakan ketika perut kosong juga
dapat meningkatkan fungsinya sebagai detoksifikasi, atau membuang
racun-racun dari tubuh.
Efek Dari Makan Buah-Buahan Bersama Makanan Berat
Apa yang terjadi ketika kita makan buah bersama makanan, atau sebelum makan berat?
Buah-buahan itu akan terperangkap di lambung bersama makanan berat,
dan akhirnya membutuhkan waktu 5 jam untuk dicerna. Hal ini dapat
menyebabkan fermentasi dan pembusukan buah dalam lambung yang mengurangi
nilai nutrisinya. Reaksi ini menghasilkan produk-produk samping seperti
gas. Kadang ini membuat perut terasa kembung atau tidak nyaman.
Akhirnya, fungsi detoksifikasi buah-buahan itu jadi tidak termanfaatkan
dengan baik.
Di buku Tony Robbins “Awaken the Giant Within”, diceritakan ada
seorang atlet pelari marathon yang nggak pernah berhasil lolos ke babak
nasional, tak peduli sekeras apapun dia latihan. Tony Robbins menasihati
agar si atlet ini makan buah-buahan saat perut kosong, tanpa mengubah
pola makan lainnya. Atlet ini tipe orang skeptis, tapi dia menurut aja
nasihat ini. Tahu apa yang terjadi selanjutnya? Atlet ini menjadi lebih
bertenaga dua kali lipat dari semula, nggak cepat capek, mencetak
perbedaan waktu 9,5 menit dari sebelum-sebelumnya, dan akhirnya lolos ke
marathon babak nasional untuk pertama kali dalam hidupnya.
Dan itu hanya dari memakan buah saat perut kosong.
Jadi, nggak ada alasan kan kita mangkir dari sunnah…..
0 komentar:
Post a Comment