Tanggung Jawab mendidik anak, pendidikan anak merupakan kewajiaban semua orang tua didunia ini. dalam hubunganya dengan mendidik anak, menurut Dr. Abdullah Nashih Ulwan, secara
hirarkis pokok-pokok dalam mendidik anak secara Islam itu meliputi tujuh
tahapan tanggung jawab yang harus dilakukan orangtua dan pendidik,
yaitu:
berikut ini adalah 7 Tahap tahap dalam mendidik anak:
1, tanggung jawab pendidikan iman. Di dalamnya menyangkut tentang membuka kehidupan anak dengan kalimat Laa Ilaaha Illallaah; mengenalkan
hukum halal dan haram kepada anak sejak dini; menyuruh anak untuk
beribadah ketika telah memasuki usia tujuh tahun; dan mendidik anak
untuk mencintai Rasul, keluarganya serta membaca Alquran.
2,
tanggung jawab pendidikan moral. Jika sejak masa kanak-kanak, ia tumbuh
dan berkembang dengan berpijak pada landasan iman kepada Allah dan
terdidik untuk selalu takut, ingat, pasrah, meminta pertolongan dan
berserah diri kepada-Nya, ia akan memiliki kemampun dan bekal
pengetahuan di dalam menerima setiap keutamaan dan kemuliaan, di samping
terbiasa dengan akhlak mulia. Sehingga dari sini, anak akan terhindar
dari jeratan perilaku suka berbohong, suka mencuri, suka mencela dan
mencemooh, serta terhindar dari kenakalan dan penyimpangan yang dilarang
agama.
3,
tanggung jawab pendidikan fisik. Tanggung jawab ini dimaksudkan agar
anak-anak tumbuh dewasa dengan kondisi fisik yang kuat, sehat,
bergairah, dan bersemangat. Amanat ini di dalamnya berisi tentang
tanggung jawab memberi nafkah kepada keluarga dan anak; mengikuti aturan
kesehatan dalam makan, minum dan tidur; melindungi diri dari penyakit
menular; merealisasikan prinsip tidak boleh menyakiti diri sendiri dan
orang lain; membiasakan anak berolah raga; membiasakan anak untuk zuhud
dan tidak larut dalam kenikmatan; membiasakan anak bersikap tegas dan
menjauhkan diri dari penggangguran, penyimpangan serta kenakalan.
4,
tanggung jawab pendidikan rasio (akal). Orangtua dan pendidik hendaknya
mampu membentuk pola pikir anak dengan segala sesuatu yang bermanfaat,
seperti ilmu agama, kebudayaan dan peradaban. Di sini, anak diusahakan
untuk selalu belajar, menumbuhkan kesadaran berpikir, dan kejernihan
berpikir (baca: kesehatan berpikir).
5,
tanggung jawab pendidikan kejiwaan. Pendidikan ini dimaksudkan untuk
mendidik anak berani bersikap terbuka, mandiri, suka menolong, bisa
mengendalikan amarah dan senang kepada seluruh bentuk keutamaan jiwa dan
moral secara mutlak. Salah satu bentuknya adalah bagaimana mendidik
anak untuk tidak bersifat minder, penakut, kurang percaya diri, dengki,
dan pemarah.
6,
tanggung jawab pendidikan sosial. Yakni mendidik anak sejak kecil agar
terbiasa menjalankan perilaku sosial yang utama. Di antaranya berupa
penanaman prinsip dasar kejiwaan yang mulia didasari pada akidah
islamiah yang kekal dan kesadaran iman yang mendalam. Sehingga si anak
di tengah-tengah masyarakat nantinya mampu bergaul dan berperilaku
sosial dengan baik, memiliki keseimbangan akal yang matang dan tindakan
yang bijaksana.
7,
tanggung jawab pendidikan seksual. Di sini, orangtua dan pendidik
hendaknya mampu mendidik tentang masalah-masalah seksual kepada anak,
sejak ia mengenal masalah-masalah yang berkenaan dengan naluri seks dan
perkawinan.
demikian artikel tentang 7 tangung jawab mendidik anak. Akhirnya,
diharapkan ketika anak telah tumbuh dewasa mampu menerapkan tingkah
laku islami sebagai akhlak dan kebiasaan hidup, serta tidak diperbudak
syahwat dan tenggelam dalam gaya hidup hedonis. Wallahu a’lam.
0 komentar:
Post a Comment