BARU Implan Payudara dari lemak sendiri, payu dara merupakan bagian tubuh yang sangat diidam idamkan oleh kaum hawa. banyak sekali orang yang merasa kurang percaya diri terkait masalah ini. kebayakan mereka yang tidak percaya diri melakukan dengan cara implan. inilah solusi terbaik dari pertanyaan pertanya an berikut.
Apakah Anda ingin:
- Memiliki payudara yang lebih besar tanpa besar, bekas luka tak sedap dipandang?
- Menurunkan satu atau dua inci dari lemak di sekitar pinggang pada saat yang sama?
- Memiliki pembesaran payudara permanen tanpa implan atau pengisi?
Jika demikian, Anda mungkin ingin mempertimbangkan Payudara
LipoFilling menggunakan LipoKit, sebuah sistem transfer lemak terkemuka
dari Korea. BARU Implan Payudara dari lemak sendiri
Apa LipoFilling Payudara?
LipoFilling payudara adalah teknik transfer lemak, yang panen lemak
dari bagian lain dari tubuh Anda yang akan disuntikkan kembali ke dalam
payudara Anda untuk membuat mereka lebih besar. Dengan LipoFilling, Anda
dapat mencapai pembesaran payudara permanen dengan hampir tidak ada
bekas luka terlihat di sekitar payudara.
Keuntungan dari LipoFilling adalah bahwa kita dapat menggunakan materi
yang benar-benar alami untuk tubuh Anda untuk mencapai pembesaran
payudara dan pembesaran. Lemak ditransfer dari bagian lain dari tubuh
Anda adalah sel-sel sendiri dan karena itu terlihat dan merasa sangat
alami. Selain itu, setelah lemak telah berhasil dipindahkan, hasilnya
permanen (setelah mengambil perkiraan tingkat 60%). Sel lemak juga
memiliki risiko jangka kurang lama dibandingkan dengan implan payudara.
Sebagai contoh, risiko infeksi terlambat jauh, jauh lebih rendah dari
implan. Risiko contracture dan pengerasan juga jauh lebih rendah.
Bisa menciptakan revolusi dalam prosedur pembesaran payudara.
Implan payudara menggunakan kantung telah mendapat pandangan buruk dari berbagai kalangan sejak banyak laporan bocornya implan jenis tersebut. Sejak lama, para ahli bedah plastik dan ilmuwan mencari cara untuk prosedur pembesaran payudara dengan cara lebih aman. Dikabarkan, pembesaran payudara menggunakan lemak dari tubuh sendiri sedang dikembangkan.
Sekitar dua puluh profesional yang terdiri dari ahli bedah plastik, pakar sel biologi, serta pakar rekayasa jaringan dikabarkan akan berkumpul untuk mendebatkan prospek pengembangan operasi pembesaran payudara ini di forum G20 yang akan digelar di Montreux, Swiss dalam beberapa hari ke depan.
Teknik bernama lipo-filling ini digunakan di berbagai negara yang operasi plastik mulai bertumbuh. Kumpulan kecil lemak dari tubuh ditarik menggunakan teknik liposuction, dimurnikan, kemudian disuntikkan pada area payudara yang perlu ditambahkan.
Teknik lipo-filling ini memungkinkan tidak perlu digunakannya obat penurun imun tubuh. Pada operasi implan, dengan ditaruhkannya benda-benda seperti silikon akan membutuhkan obat penurun imun tubuh.
Namun, prosedur lipo-filling ini punya kekurangan. Setidaknya setengah dari lemak yang ditransfer dari area tubuh lain itu akan diserap lagi oleh tubuh dalam waktu 6 bulan-1 tahun.
Para ilmuwan menjelaskan, lemak dari tubuh butuh suplai darah supaya bisa menetap. Di perkumpulan G20 itu para pakar akan membicarakan cara-cara untuk mendapatkan pembuluh darah ke area payudara tersebut, atau prosedur yang disebut neogangiogenesis.
Salah satu topik yang diharapkan akan dibahas adalah, kemungkinan implan lemak ini bisa bertahan menggunakan sel punca dari lemak.
Lemak dari tubuh manusia mengandung salah satu sumber sel punca terbesar. Bila sel-sel ini diisolasikan, dimurnikan, dan dikonsentrasikan menggunakan teknologi modern, sel-sel ini bisa ditambahkan kembali pada cangkok lemak. Dalam suatu penelitian, teknik ini berhaisl menunjukkan penumbuhan pembuluh darah yang dibutuhkan untuk menjaga cangkok lemak tetap hidup.
Menurut Phillip Blondeel, profesor bedah plastik dan rekonstruksi, serta kepala Forum G20, masih terlalu dini untuk mengatakan seberapa jauh penggantian jaringan ini akan menciptakan revolusi. Menurutnya, hal ini akan menciptakan era baru transplantasi jaringan.
Implan payudara menggunakan kantung telah mendapat pandangan buruk dari berbagai kalangan sejak banyak laporan bocornya implan jenis tersebut. Sejak lama, para ahli bedah plastik dan ilmuwan mencari cara untuk prosedur pembesaran payudara dengan cara lebih aman. Dikabarkan, pembesaran payudara menggunakan lemak dari tubuh sendiri sedang dikembangkan.
Sekitar dua puluh profesional yang terdiri dari ahli bedah plastik, pakar sel biologi, serta pakar rekayasa jaringan dikabarkan akan berkumpul untuk mendebatkan prospek pengembangan operasi pembesaran payudara ini di forum G20 yang akan digelar di Montreux, Swiss dalam beberapa hari ke depan.
Teknik bernama lipo-filling ini digunakan di berbagai negara yang operasi plastik mulai bertumbuh. Kumpulan kecil lemak dari tubuh ditarik menggunakan teknik liposuction, dimurnikan, kemudian disuntikkan pada area payudara yang perlu ditambahkan.
Teknik lipo-filling ini memungkinkan tidak perlu digunakannya obat penurun imun tubuh. Pada operasi implan, dengan ditaruhkannya benda-benda seperti silikon akan membutuhkan obat penurun imun tubuh.
Namun, prosedur lipo-filling ini punya kekurangan. Setidaknya setengah dari lemak yang ditransfer dari area tubuh lain itu akan diserap lagi oleh tubuh dalam waktu 6 bulan-1 tahun.
Para ilmuwan menjelaskan, lemak dari tubuh butuh suplai darah supaya bisa menetap. Di perkumpulan G20 itu para pakar akan membicarakan cara-cara untuk mendapatkan pembuluh darah ke area payudara tersebut, atau prosedur yang disebut neogangiogenesis.
Salah satu topik yang diharapkan akan dibahas adalah, kemungkinan implan lemak ini bisa bertahan menggunakan sel punca dari lemak.
Lemak dari tubuh manusia mengandung salah satu sumber sel punca terbesar. Bila sel-sel ini diisolasikan, dimurnikan, dan dikonsentrasikan menggunakan teknologi modern, sel-sel ini bisa ditambahkan kembali pada cangkok lemak. Dalam suatu penelitian, teknik ini berhaisl menunjukkan penumbuhan pembuluh darah yang dibutuhkan untuk menjaga cangkok lemak tetap hidup.
Menurut Phillip Blondeel, profesor bedah plastik dan rekonstruksi, serta kepala Forum G20, masih terlalu dini untuk mengatakan seberapa jauh penggantian jaringan ini akan menciptakan revolusi. Menurutnya, hal ini akan menciptakan era baru transplantasi jaringan.
0 komentar:
Post a Comment