Tips Atasi Pertengkaran kakak dan Adik, Pertengkaran antara kakak dan adik umum terjadi bahkan karena masalah kecil sekalipun. Sebagai orangtua tentu Anda bisa pusing ketika harus menghadapi masalah ini setiap hari.
Pertengkaran antara anak-anak, di rumah sebaiknya juga jangan didiamkan agar tidak berkelanjutan. Agar dapat mendamaikan mereka kembali, coba sembilan cara berikut yang akan membantu Anda mengatasi permasalahan anak, seperti dikutip dari Web MD:
berikut ini adalah beberapa tips untuk mengatasi Tips Atasi Pertengkaran kakak dan Adik yang dapat bapak ibu terapkan dirumah, agar dapat mengurangi dan mengatasi Pertengkaran kakak dan Adik :1. Pisahkan
Saat anak Anda saling berkelahi, segera pisahkan mereka. Biarkan mereka di kamarnya masing-masing. Hampir semua orang butuh waktu menjauh untuk sementara agar bisa menenangkan diri. Hal itu juga berlaku pada anak-anak.
2. Ajarkan Negosiasi dan Kompromi
Tunjukkan kepada anak bagaimana cara menyelesaikan masalah secara baik-baik. Pertama, minta mereka untuk berhenti marah dan mulai berkomunikasi dengan tenang. Berikan kesempatan mereka menceritakan masalah yang terjadi. Dengarkan keluhan satu dan yang lainnya, tapi jangan langsung menghakimi. Coba klarifikasi permasalahan dan meminta solusi terbaik dari semua pihak yang terlibat. Jika mereka tidak mempunyai jalan keluarnya, Anda bisa bantu memberikan solusi. Misalnya, mereka berebut video game, buat jadwal permaianan yang adil untuk keduanya.
3. Buat Peraturan
Pastikan semua anak Anda mematuhi aturan yang berlaku. Biarkan mereka membuat hukuman bagi seseorang yang melanggar peraturan, misalnya tidak boleh bermain game saat weekend kalau ada yang tidak menaati peraturan. Dengan begitu, anak akan belajar mengambil keputusan. Anda pun bisa memuji mereka jika terus patuh dengan aturan.
4. Jangan Bandingkan Satu Sama Lain
Apabila salah satu anak Anda lebih unggul daripada yang lain, jangan bandingkan mereka ketika sedang bertengkar. Tidak sedikit orang tua memarahi anaknya dengan membeda-bedakan mereka, seperti mengatakan "Kenapa kamu tidak bisa seperti adikmu?" Hal ini malah memperburuk keadaan. Mereka akan membenci satu sama lain. Sebaiknya, perlakukan anak-anak dengan adil.
5. Hindari Menyamaratakan Hak Masing-masing
Kalau Anda tidak ingin anak-anak terus bertengkar, jangan menyamaratakan hak mereka. Sebagai contoh, anak lebih tua diizinkan melakukan sesuatu yang belum boleh dilakukan oleh adiknya. Hal ini demi kebaikan psikologis mereka.
6. Berikan Hak Anak Secara Tepat
Anda harus mengajari anak-anak memperoleh haknya masing-masing walaupun berbagi sesama saudara itu penting. Namun, beritahu mereka kalau setiap orang mempunyai 'bagian' sendiri terhadap berbagai hal.
7. Ajak Mereka Berdiskusi
Salah satu cara mengatasi permasalahan anak, sediakan waktu luang setiap seminggu sekali supaya bisa mencari jalan keluarnya kalau ada masalah. Berikan kesempatan kepada setiap orang untuk mengungkapkan perasaan serta keluhannya. Jika ada masalah, bikin solusi bersama-sama.
8. Berikan Ekstra Perhatian
Kurangnya perhatian orangtua merupakan penyebab anak-anak membenci satu sama lain. Sebagai orangtua yang baik, Anda harus meluangkan waktu untuk mereka berbagi masalah dengan Anda. Buat rencana pergi berdua dan biarkan dia bercerita. Hal tersebut akan mempengaruhi sikap anak nantinya.
9. Datang ke Psikolog Anak Kalau Anak Sering Melakukan Kekerasan Fisik
Bertengkar antar saudara kandung merupakan hal yang wajar dalam keluarga. Akan tetapi, jika pertengkaran sudah menjadi kekerasan fisik, Anda harus menghentikan mereka. Ajak bicara keduanya secara baik-baik dan berikan mereka pengarahan. Apabila anak tetap tidak dapat mengendalikan amarah serta terus melakukan "bullying", Anda perlu datang ke psikolog anak untuk mendapatkan bantuan.
Berikut enam langkah yang bisa Anda terapkan untuk mengatasi anak-anak yang bertengkar, dan bagaimana membuat mereka jadi lebih akur.
Langkah 1: Berpikir dengan kepala dingin
Jangan terbawa emosi dan langsung membela salah satu anak. Cobalah mengamati pertengkaran mereka dan berpikir lebih objektif. Anak-anak sering bertengkar akan banyak hal. Bisa karena tidak mau berbagi mainan, atau hanya karena ingin mendapat perhatian dari orangtua. Bisa karena mereka punya pandangan yang berbeda, atau hanya karena mereka kesal harus berbagi apa yang dimiliki setiap hari. Yang perlu Anda ingat, kebanyakan pertengkaran antarsaudara sebenarnya tidak akan merusak hubungan mereka. Di menit ini mungkin mereka akan berebut potongan Lego berwarna merah, tapi pada menit berikutnya mereka akan akur dengan sendirinya setelah salah satu menyadari bahwa ia lebih suka Lego berwarna biru.
Langkah 2: Jangan ada penonton
Fakta membuktikan, anak-anak akan bertengkar lebih lama dan lebih menjadi-jadi apabila ada orang lain di antara mereka, terutama orangtuanya. Anda pasti sering mengalami ketika anak sulung Anda melontarkan ejekan kepada adiknya hingga kesal, tapi tatapan matanya selalu tertuju pada Anda. Itu adalah salah satu tandanya. Atau, salah satu akan mengadu agar Anda akhirnya turun tangan dan menyelesaikan persoalan. Memang itu sebenarnya yang mereka inginkan, tapi sebaiknya tidak Anda lakukan. Lebih baik, tinggalkan ruangan dan katakan mereka untuk menyelesaikan masalah itu sendiri. Dijamin tak lama kemudian mereka akan berhenti berteriak satu sama lain.
Langkah 3: Ketahui kapan harus memberi solusi
Ketika waktunya Anda harus menyelesaikan pertikaian antara anak-anak, terlebih dulu Anda perlu mengamati pola pertengkaran mereka. Apa, sih, yang jadi bahan pertengkaran mereka? Berebut komputer atau acara TV? Selesaikan dengan cara membuat jadwal penggunaan komputer dan TV. Atau mereka selalu berkelahi ketika Anda sedang sibuk memasak? Libatkan mereka dalam pekerjaan Anda. Sering berebut menempati tempat duduk tertentu di mobil? Tentukan tempat mereka secara spesifik dan katakan kapan mereka bisa saling bertukar tempat. Intinya, Anda perlu menemukan hal-hal pemancing persoalan dan setelahnya menyusun rencana untuk mencegahnya.
Langkah 4: Ajarkan mereka bernegosiasi
Mintalah mereka untuk berkompromi ketika sedang mempertengkarkan suatu hal. Sebagai awal, Anda bisa mengajarkannya dengan cara mendudukkan mereka di sebelah kiri dan kanan Anda, lalu berikan mereka pilihan. Apakah mereka mau menyelesaikan sendiri atau diselesaikan orangtua. Kalau diselesaikan orangtua, artinya apa pun yang diputuskan orangtua harus diterima, meski tidak suka. Namun jika ingin menyelesaikan sendiri, persilakan mereka mencari mana yang terbaik bagi mereka berdua, sehingga pada akhirnya semua senang. Orangtua hanya menjadi mediator yang memberi saran. Setelah beberapa lama, pada akhirnya anak-anak akan terbiasa menyelesaikan masalahnya sendiri.
Langkah 5: Alihkan perhatian mereka
Ada kalanya anak-anak berkelahi hanya karena hal-hal yang remeh, seperti menggoda adik dengan wajah yang aneh. Kalau ini yang terjadi, lebih baik Anda mengalihkan perhatian mereka dengan meminta bantuan mengerjakan sesuatu, seperti mengambilkan dompet di kamar. Dengan sendirinya pertengkaran akan reda.
Langkah 6: Puji perilaku baik mereka
Meski sering bertengkar, ada kalanya mereka bisa bermain bersama. Ini saatnya bagi Anda untuk memberitahu mereka betapa bangganya Anda akan perilaku baik ini. Buatkan kue untuk mereka dan katakan bahwa Anda senang melihat mereka akur seperti itu. Mereka akan berusaha untuk lebih akur agar Anda kembali memuji mereka.
terimakasih mudah mudahan Tips Atasi Pertengkaran kakak dan Adik, diatas dapat menambah referensi buat bapak/ibu dan semoga bermanfaat. sekian Tips Atasi Pertengkaran kakak dan Adik dari saya terimakasih.
Pertengkaran antara anak-anak, di rumah sebaiknya juga jangan didiamkan agar tidak berkelanjutan. Agar dapat mendamaikan mereka kembali, coba sembilan cara berikut yang akan membantu Anda mengatasi permasalahan anak, seperti dikutip dari Web MD:
berikut ini adalah beberapa tips untuk mengatasi Tips Atasi Pertengkaran kakak dan Adik yang dapat bapak ibu terapkan dirumah, agar dapat mengurangi dan mengatasi Pertengkaran kakak dan Adik :1. Pisahkan
Saat anak Anda saling berkelahi, segera pisahkan mereka. Biarkan mereka di kamarnya masing-masing. Hampir semua orang butuh waktu menjauh untuk sementara agar bisa menenangkan diri. Hal itu juga berlaku pada anak-anak.
2. Ajarkan Negosiasi dan Kompromi
Tunjukkan kepada anak bagaimana cara menyelesaikan masalah secara baik-baik. Pertama, minta mereka untuk berhenti marah dan mulai berkomunikasi dengan tenang. Berikan kesempatan mereka menceritakan masalah yang terjadi. Dengarkan keluhan satu dan yang lainnya, tapi jangan langsung menghakimi. Coba klarifikasi permasalahan dan meminta solusi terbaik dari semua pihak yang terlibat. Jika mereka tidak mempunyai jalan keluarnya, Anda bisa bantu memberikan solusi. Misalnya, mereka berebut video game, buat jadwal permaianan yang adil untuk keduanya.
3. Buat Peraturan
Pastikan semua anak Anda mematuhi aturan yang berlaku. Biarkan mereka membuat hukuman bagi seseorang yang melanggar peraturan, misalnya tidak boleh bermain game saat weekend kalau ada yang tidak menaati peraturan. Dengan begitu, anak akan belajar mengambil keputusan. Anda pun bisa memuji mereka jika terus patuh dengan aturan.
4. Jangan Bandingkan Satu Sama Lain
Apabila salah satu anak Anda lebih unggul daripada yang lain, jangan bandingkan mereka ketika sedang bertengkar. Tidak sedikit orang tua memarahi anaknya dengan membeda-bedakan mereka, seperti mengatakan "Kenapa kamu tidak bisa seperti adikmu?" Hal ini malah memperburuk keadaan. Mereka akan membenci satu sama lain. Sebaiknya, perlakukan anak-anak dengan adil.
5. Hindari Menyamaratakan Hak Masing-masing
Kalau Anda tidak ingin anak-anak terus bertengkar, jangan menyamaratakan hak mereka. Sebagai contoh, anak lebih tua diizinkan melakukan sesuatu yang belum boleh dilakukan oleh adiknya. Hal ini demi kebaikan psikologis mereka.
6. Berikan Hak Anak Secara Tepat
Anda harus mengajari anak-anak memperoleh haknya masing-masing walaupun berbagi sesama saudara itu penting. Namun, beritahu mereka kalau setiap orang mempunyai 'bagian' sendiri terhadap berbagai hal.
7. Ajak Mereka Berdiskusi
Salah satu cara mengatasi permasalahan anak, sediakan waktu luang setiap seminggu sekali supaya bisa mencari jalan keluarnya kalau ada masalah. Berikan kesempatan kepada setiap orang untuk mengungkapkan perasaan serta keluhannya. Jika ada masalah, bikin solusi bersama-sama.
8. Berikan Ekstra Perhatian
Kurangnya perhatian orangtua merupakan penyebab anak-anak membenci satu sama lain. Sebagai orangtua yang baik, Anda harus meluangkan waktu untuk mereka berbagi masalah dengan Anda. Buat rencana pergi berdua dan biarkan dia bercerita. Hal tersebut akan mempengaruhi sikap anak nantinya.
9. Datang ke Psikolog Anak Kalau Anak Sering Melakukan Kekerasan Fisik
Bertengkar antar saudara kandung merupakan hal yang wajar dalam keluarga. Akan tetapi, jika pertengkaran sudah menjadi kekerasan fisik, Anda harus menghentikan mereka. Ajak bicara keduanya secara baik-baik dan berikan mereka pengarahan. Apabila anak tetap tidak dapat mengendalikan amarah serta terus melakukan "bullying", Anda perlu datang ke psikolog anak untuk mendapatkan bantuan.
Berikut enam langkah yang bisa Anda terapkan untuk mengatasi anak-anak yang bertengkar, dan bagaimana membuat mereka jadi lebih akur.
Langkah 1: Berpikir dengan kepala dingin
Jangan terbawa emosi dan langsung membela salah satu anak. Cobalah mengamati pertengkaran mereka dan berpikir lebih objektif. Anak-anak sering bertengkar akan banyak hal. Bisa karena tidak mau berbagi mainan, atau hanya karena ingin mendapat perhatian dari orangtua. Bisa karena mereka punya pandangan yang berbeda, atau hanya karena mereka kesal harus berbagi apa yang dimiliki setiap hari. Yang perlu Anda ingat, kebanyakan pertengkaran antarsaudara sebenarnya tidak akan merusak hubungan mereka. Di menit ini mungkin mereka akan berebut potongan Lego berwarna merah, tapi pada menit berikutnya mereka akan akur dengan sendirinya setelah salah satu menyadari bahwa ia lebih suka Lego berwarna biru.
Langkah 2: Jangan ada penonton
Fakta membuktikan, anak-anak akan bertengkar lebih lama dan lebih menjadi-jadi apabila ada orang lain di antara mereka, terutama orangtuanya. Anda pasti sering mengalami ketika anak sulung Anda melontarkan ejekan kepada adiknya hingga kesal, tapi tatapan matanya selalu tertuju pada Anda. Itu adalah salah satu tandanya. Atau, salah satu akan mengadu agar Anda akhirnya turun tangan dan menyelesaikan persoalan. Memang itu sebenarnya yang mereka inginkan, tapi sebaiknya tidak Anda lakukan. Lebih baik, tinggalkan ruangan dan katakan mereka untuk menyelesaikan masalah itu sendiri. Dijamin tak lama kemudian mereka akan berhenti berteriak satu sama lain.
Langkah 3: Ketahui kapan harus memberi solusi
Ketika waktunya Anda harus menyelesaikan pertikaian antara anak-anak, terlebih dulu Anda perlu mengamati pola pertengkaran mereka. Apa, sih, yang jadi bahan pertengkaran mereka? Berebut komputer atau acara TV? Selesaikan dengan cara membuat jadwal penggunaan komputer dan TV. Atau mereka selalu berkelahi ketika Anda sedang sibuk memasak? Libatkan mereka dalam pekerjaan Anda. Sering berebut menempati tempat duduk tertentu di mobil? Tentukan tempat mereka secara spesifik dan katakan kapan mereka bisa saling bertukar tempat. Intinya, Anda perlu menemukan hal-hal pemancing persoalan dan setelahnya menyusun rencana untuk mencegahnya.
Langkah 4: Ajarkan mereka bernegosiasi
Mintalah mereka untuk berkompromi ketika sedang mempertengkarkan suatu hal. Sebagai awal, Anda bisa mengajarkannya dengan cara mendudukkan mereka di sebelah kiri dan kanan Anda, lalu berikan mereka pilihan. Apakah mereka mau menyelesaikan sendiri atau diselesaikan orangtua. Kalau diselesaikan orangtua, artinya apa pun yang diputuskan orangtua harus diterima, meski tidak suka. Namun jika ingin menyelesaikan sendiri, persilakan mereka mencari mana yang terbaik bagi mereka berdua, sehingga pada akhirnya semua senang. Orangtua hanya menjadi mediator yang memberi saran. Setelah beberapa lama, pada akhirnya anak-anak akan terbiasa menyelesaikan masalahnya sendiri.
Langkah 5: Alihkan perhatian mereka
Ada kalanya anak-anak berkelahi hanya karena hal-hal yang remeh, seperti menggoda adik dengan wajah yang aneh. Kalau ini yang terjadi, lebih baik Anda mengalihkan perhatian mereka dengan meminta bantuan mengerjakan sesuatu, seperti mengambilkan dompet di kamar. Dengan sendirinya pertengkaran akan reda.
Langkah 6: Puji perilaku baik mereka
Meski sering bertengkar, ada kalanya mereka bisa bermain bersama. Ini saatnya bagi Anda untuk memberitahu mereka betapa bangganya Anda akan perilaku baik ini. Buatkan kue untuk mereka dan katakan bahwa Anda senang melihat mereka akur seperti itu. Mereka akan berusaha untuk lebih akur agar Anda kembali memuji mereka.
terimakasih mudah mudahan Tips Atasi Pertengkaran kakak dan Adik, diatas dapat menambah referensi buat bapak/ibu dan semoga bermanfaat. sekian Tips Atasi Pertengkaran kakak dan Adik dari saya terimakasih.
0 komentar:
Post a Comment