Guru indonesia vs australia , dan hasilnya, saat ini pendidikan indonesia hanya berkutat pada pendidikan formal saja, lihat saja saat ini guru akan lebih menitik beratkan pada ujian nasional saat kelulusan dari pada menilai dan mengajarkan kejujuran murid saat mereka melaksanakan ujian nasional, berapa ratus murid yang mencontek, membeli kunci jawaban yang disebar lewat sms, atau bahkan ada oknum guru yang memberikan contekan pada murid2nya. lalu lihat bagaimana sekarang kita menghadapi kondisi yang 20an tahun lalu kita terima. hasilnya koruptor dimana2, hukum di perjual belikan, pengusaha lobi2 pekerjaan, tidak disiplinya orang mengantri, dll. mari kita flashback kebelakang ada kesalahan besar apa yang telah dilakukan orang2 dahulu kepada kita dimasa sekarang.dan bagaimana semboyan guru yang dulu di gugu dan ditiru sekarang telah bergeser. menurut saya pendidikan di indonesia hanya mementingkan otak kiri anak saja dan kurang seimbang dengan otak kanan, bahkan pendidikan EQ, SQ sangat jarang atau bahkan tidak diberikan sama sekali hanya IQ saja yang diperas. padahal dari hasil penelitian kesuksesan seseorang ditentukan oleh 75% SQ, 20% EQ, 5% IQ . mari kita bandingkan dengan pendidikan di australia
Mengapa Australia yang dulu nenek moyangnya berasal dari Tahanan Kriminal Inggris kini mampu masuk 10 negara Terbaik untuk tempat tinggal manusia & memiliki tingkat kriminalitas terendah di dunia….? (Melbourne terbaik).
Mengapa Indonesia yang dulu nenek moyangnya berasal dari orang-orang yang Santun, Ramah & Berbudi Pekerti Luhur, kini masuk dalam kelompok Negara Gagal Dunia, dengan tingkat Korupsi nomor 3 di dunia dengan tingkat kriminalitas yang sangat tinggi & moralitas yang sangat rendah…?
Ternyata semua itu bermuara pada Sistem Pendidikan dari Pemerintahnya.
Para Pendidik & Guru di Australia lebih khawatir jika anak-anak didik mereka tidak jujur, tidak mau mengantri dengan baik, tidak memiliki rasa empati & hormat pada orang lain & etika moral lainnya, ketimbang mereka tidak bisa membaca, menulis & berhitung.
Guru-guru di Australia lebih prihatin jika murid-murid mereka memiliki perilaku moral yang kurang baik daripada memiliki prestasi nilai akademik yang kurang baik.
Mengapa?
Karena menurut mereka untuk membuat anak mampu membaca, menulis & berhitung atau menaikkan nilai akademik, kita hanya perlu waktu 3 sampai 6 bulan saja untuk secara intensif mengajarkannya.
Tapi untuk mendidik perilaku moral seorang anak, kita membutuhkan waktu lebih dari 15 tahun untuk mengajarkannya.
Mengajarkan baca tulis, berhitung bisa diajarkan kapan saja, bahkan jika seandainya mereka sudah dewasa & tua sekalipun masih bisa dilakukan.
Sementara mengajarkan Etika Moral waktunya sangat terbatas, dimulai saat Balita & berakhir saat mereka Kuliah.
Selain itu untuk mengubah perilaku moral orang dewasa yang terlanjur rusak dan buruk, hampir sebagian besar orang tidak mampu melakukannya.
Bagaimana dengan pemikiran Pemerintah, Pendidik / Guru & Orang Tua di Indonesia… ???
Keluarga Indonesia, jika kita semua segera tersadarkan & bertindak benar, Indonesia masih bisa merubah kondisinya saat ini mulai dari Keluarga kita sendiri tentunya.
Ayo, keadaan kini kritis. Marilah sama sama bergandengan tangan tangan tekan MPR/DPR/President RI untuk UU segera dibuat demi keselamatan Ibu Pertiwi.
Mengapa Australia yang dulu nenek moyangnya berasal dari Tahanan Kriminal Inggris kini mampu masuk 10 negara Terbaik untuk tempat tinggal manusia & memiliki tingkat kriminalitas terendah di dunia….? (Melbourne terbaik).
Mengapa Indonesia yang dulu nenek moyangnya berasal dari orang-orang yang Santun, Ramah & Berbudi Pekerti Luhur, kini masuk dalam kelompok Negara Gagal Dunia, dengan tingkat Korupsi nomor 3 di dunia dengan tingkat kriminalitas yang sangat tinggi & moralitas yang sangat rendah…?
Ternyata semua itu bermuara pada Sistem Pendidikan dari Pemerintahnya.
Para Pendidik & Guru di Australia lebih khawatir jika anak-anak didik mereka tidak jujur, tidak mau mengantri dengan baik, tidak memiliki rasa empati & hormat pada orang lain & etika moral lainnya, ketimbang mereka tidak bisa membaca, menulis & berhitung.
Guru-guru di Australia lebih prihatin jika murid-murid mereka memiliki perilaku moral yang kurang baik daripada memiliki prestasi nilai akademik yang kurang baik.
Mengapa?
Karena menurut mereka untuk membuat anak mampu membaca, menulis & berhitung atau menaikkan nilai akademik, kita hanya perlu waktu 3 sampai 6 bulan saja untuk secara intensif mengajarkannya.
Tapi untuk mendidik perilaku moral seorang anak, kita membutuhkan waktu lebih dari 15 tahun untuk mengajarkannya.
Mengajarkan baca tulis, berhitung bisa diajarkan kapan saja, bahkan jika seandainya mereka sudah dewasa & tua sekalipun masih bisa dilakukan.
Sementara mengajarkan Etika Moral waktunya sangat terbatas, dimulai saat Balita & berakhir saat mereka Kuliah.
Selain itu untuk mengubah perilaku moral orang dewasa yang terlanjur rusak dan buruk, hampir sebagian besar orang tidak mampu melakukannya.
Bagaimana dengan pemikiran Pemerintah, Pendidik / Guru & Orang Tua di Indonesia… ???
Keluarga Indonesia, jika kita semua segera tersadarkan & bertindak benar, Indonesia masih bisa merubah kondisinya saat ini mulai dari Keluarga kita sendiri tentunya.
Ayo, keadaan kini kritis. Marilah sama sama bergandengan tangan tangan tekan MPR/DPR/President RI untuk UU segera dibuat demi keselamatan Ibu Pertiwi.
0 komentar:
Post a Comment