SuaraMedia - Komputer pembaca pikiran yang dikembangkan Jerman, untuk pertamakalinya dipamerkan ke publik di ajang pameran teknologi tahunan terbesar di Jerman, CeBIT.
Perangkat komputer tersebut memungkinkan penggunanya mengetik atau memainkan game 'Pinball' tidak mengenakan tangan melainkan dengan kekuatan pikiran.
Dilansir AFP, Jumat (5/3/2010), kerumunan besar pengunjung memadati salah satu arena CeBIT dimana mereka bisa melihat demo komputer pembaca pikiran.
Seorang pria duduk pada sebuah meja permainan 'Pinball', mengenakan penutup kepala yang seluruh permukaannya diliputi elektroda. Penutup kepala tersebut membaca pikiran penggunanya, kemudian menerjemahkannya dalam bentuk menggerakkan sayap untuk memainkan Pinball.
"Pria itu hanya berpikir, tangan kiri atau tangan kanan dan elektroda pada penutup kepala mengawasi gelombang otak yang berhubungan dengan pikiran itu.
Setelah itu, informasi yang didapatkan elektroda dikirimkan ke komputer yang kemudian menggerakkan pengontrol Pinball," kata ilmuwan Michael Tangerman dari Berlin Brain Computer Interface.
Teknologi ini diciptakan tak sekedar untuk kesenangan melainkan juga dirancang agar suatu hari nanti bisa menyelamatkan hidup seseorang. Ilmuwan yang mengembangkan komputer ini masih terus melakukan riset untuk mencari cara agar bisa memonitor otak pengendara mobil guna meningkatkan waktu reaksi ketika menghadapi kecelakaan.
Namun tak hanya Jerman yang melakukan hal tersebut, Di London, Komputer dengan kemampuan membaca pikiran penggunanya, juga tengah dikembangkan oleh ilmuwan asal Inggris dan Amerika. Gerakan alis, tatapan mata, atau kerutan di dahi adalah beberapa ekspresi wajah yang dipakai komputer untuk membaca pikiran seseorang.
Komputer yang peduli dengan emosi penggunanya ini, disiapkan untuk dapat membaca isi pikiran seseorang, dan bagaimana perasaannya saat itu.
Caranya adalah dengan menganalisa perpaduan beberapa ekspresi wajah yang biasanya mewakili perasaan yang bersangkutan. "Sistem yang kami kembangkan memungkinkan pengidentifikasian sikap mental seseorang, hanya dengan mengarahkan kamera kepadanya," kata Peter Robinson, dari University of Cambridge di Inggris.
Robinson dan timnya mengatakan, pengaplikasian komputer pembaca pikiran bisa bermacam-macam. Mulai dari meningkatkan kemampuan menyetir sampai aplikasi yang memungkinkan pemasang iklan menyuguhkan iklan sesuai mood targetnya. Ini juga bisa dipakai oleh pengajar di kelas online, untuk mengetahui apakah seseorang memahami materi yang disampaikan.
Para ilmuwan Inggris bekerjasama dengan peneliti dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), Amerika Serikat.
Komputer tersebut juga diharapkan dapat membaca pikiran seseorang berdasarkan posisi dan gerakan tubuh. Jika seseorang tidak ingin perasaannya dibaca komputer, dia bisa mematikan kamera. Tidak dijelaskan kapan komputer tersebut dipasarkan, tapi yang jelas keberadaannya sudah dimunculkan di pameran ilmiah di London.
0 komentar:
Post a Comment