Wednesday 19 September 2012

Anak Suka Nonton TV | Dampak & Solusi

Anak Suka Nonton TV | Dampak & Solusi , Tv merupakan alat komunikasi satu arah yang saat ini menjadi populer sekali tidak hanya dikalangan orang kaya saja, namun dikalangan masyarakat menengah kebawah TV dapat ditemui dirumah rumah. tentunya TV menjadi bagian dari hidup, hingga terbentuk opini kalau tidak menonton tv sehari ada yang tidak lengkap, luar biasa... trus gue harus bilang wau gitu,,,,,,? coba lihat info dibawah ini Selama lebih dari dua jam sehari menonton televisi ataupun bermain "video game" di komputer dapat memberikan risiko yang lebih besar bagi anak-anak pada masalah kejiwaan apapun tingkat aktivitas mereka, demikian menurut sebuah penelitian di Inggris pada Selasa.

Para peneliti dari Universitas Bristol meneliti lebih dari 1.000 anak kecil yang berumur sepuluh hingga 11 tahun. Selama lebih dari tujuh hari, mereka mengisi kuesioner yang menanyakan intensitas waktu yang mereka habiskan sehari-hari di depan televisi atau komputer dan menjawab pertanyaan yang menjelaskan keadaan jiwa mereka, termasuk emosi, tingkah laku, dan masalah yang bersangkutan lainnya sementara sebuah pengukur tingkah laku (accelerometer) memantau aktivitas fisik mereka.

Jumlah selisih kerumitan kejiwaan secara signifikan sebanyak sekitar 60 persen lebih tinggi bagi anak kecil yang menghabiskan waktu lebih dari dua jam selama satu hari di depan salah satu layar tersebut, dibandingkan dengan mereka yang menonton pada waktu yang lebih sedikit, kata laporan para peneliti di dalam jurnal Pediatrics.

Angka selisih tersebut menjadi berlipat bagi anak kecil yang menghabiskan waktu lebih dari dua jam di depan kedua jenis layar tersebut selama sehari.

Para peneliti menemukan hasil ini tanpa memerhatikan jenis kelamin, umur, tingkat pubertas, atau tingkat pendidikan dan kemampuan ekonomi dan tidak memantau keaktifan anak tersebut selama sisa harinya.

"Kami mengerti aktivitas fisik baik bagi kesehatan jiwa dan tubuh pada sang anak dan terdapat beberapa bukti bahwa menonton layar itu mengakibatkan kelakuan yang negatif," ujar Dr. Angie Page kepada Reuters Health. "Namun hal itu masih belum jelas apakah tingkat aktivitas fisik akan "mengimbangi" tingginya tontonan pada layar itu bagi anak kecil."

Para peneliti menemukan masalah kejiwaan jauh meningkat jika anak kecil mengalami pelatihan sehari-hari mulai dari tingkat yang sedang hingga ketat selama kurang dari satu jam atas meningkatnya tontonan pada layar itu.

Bagaimanapun, aktivitas fisik tidak hadir untuk mengimbangi konsekuensi kejiwaan pada waktu tontonan layar itu.

Para peneliti mengatakan waktu yang tetap juga tidak berhubungan dengan mental kelakuan yang baik. "Tampaknya lebih kepada apa yang kamu lakukan pada waktu tetap itu yang menjadi penting," ujar Page, menjelaskan kurangnya dampak negatif ditemukan pada kegiatan seperti membaca dan melakukan pekerjaan rumah.

Page dan tim penelitinya mengakui beberapa keterbatasan pada penelitiannya, termasuk potensi ketidak-akuratan seorang anak sewaktu mengisi jadwal kegiatan pada kuesioner.

Berikut beberapa akibat negatif dari kegiatan menonton TV lainnya:
  • Akibat dalam jangka lama dan terus menerus hanya dipengaruhi dua stimulus saja, yakni suara dan gambar, maka kemampuan anak berkonsentrasi sangat pendek. Anak-anak hanya sanggup berkonsentrasi antara 2 sampai 7 menit. Mereka jadi kesulitan dalam belajar yang ujung-ujungnya menimbulkan kemalasan belajar.
  • Akibat terus menerus di depan TV maka aktivitas fisik anak berkurang. Mereka menjadi kurang terampil. Lebih buruk lagi, mereka menjadi kekurangan waktu untuk bermain, bersosialisasi dan berkomunikasi dengan teman-temannya. Akibatnya keterampilan emosi dan sosial anak tidak berkembang.
  • Seorang anak beranjak remaja yang menonton TV kira-kira sebanyak 15.000 jam, diperkirakan telah menyaksikan setidaknya 18.000 adegan pembunuhan dan 24.000 adegan kekerasan lainnya. Akibatnya, agresivitas dan kekerasan anak meningkat drastis. Anak-anak jaman sekarang menjadi lebih agresif dan lebih mungkin melakukan tindak kekerasan.
Saat ini, gim komputer menjadi sumber kecanduan anak yang lain. Anak betah berjam-jam, bahkan seharian di depan layar monitor untuk bermain gim. Ini tentu buruk buat anak. Bukan saja akan merusak kesehatan mereka, tapi lebih penting mereka jadi kehilangan kesempatan untuk bergaul dan bersosialisasi dengan teman-temannya. Padahal berteman dan bermain bersama teman membekali anak keterampilan hidup bermasyarakat. Kebanyakan bermain gim juga membatasi ragam jenis permainan anak sehingga keterampilan anak tidak sepenuhnya berkembang.
Apa yang bisa dilakukan?
  • Jika Anda sendiri gemar menonton TV, maka anak pun sudah sewajarnya meniru Anda. Usahakan sedikit mungkin menonton TV ketika anak Anda masih terjaga. Dan jangan menonton TV ketika anak Anda belajar.
  • Ketat dengan jam tidur.
  • Jangan jadikan TV sebagai alat penenang anak Anda. Biasanya orangtua menjadikan TV sebagai alat untuk membuat tenang anak, “Sudah duduk diam. Nonton TV saja”
  • Temani anak Anda ketika dia diberi kesempatan menonton TV.
  • Batasi waktu anak Anda bermain game. Sebaiknya putuskan bersama anak berapa lama waktu yang diperbolehkan, tapi sebaiknya maksimal 2 jam sehari. Tidak ada toleransi perpanjangan waktu untuk itu.
demikian artikel tentang Anak Suka Nonton TV | Dampak & Solusi , semoga bermanfaat

Anak Suka Nonton TV | Dampak & Solusi Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Post a Comment