Memang bukan rahasia umum apabila beberapa produk Apple pernah terbakar ketika sedang melakukan charging atau ketika panas di dalam perangkat tersebut merangkak naik. Pada bulan Maret lalu terdapat satu laporan yang mengatakan bahwa sebuah iPhone 4 milik seorang wanita dari Colorado, Amerika Serikat meledak di dekat kepalanya ketika sedang melakukan charging.
Hal serupa juga dialami oleh beberapa pengguna iPhone 4 yang mendapati perangkat handset dari Apple miliknya tersebut meledak dan terbakar. Tidak hanya itu saja, di awal April lalu juga terjadi kejadian serupa yaitu sebuah iPod Nano tiba-tiba meledak dan membakar tangan seorang wanita dari Tokyo, Jepang ketika sedang melakukan charging. Untuk itu, Apple terpaksa harus mengeluarkan uang ganti rugi sebesar USD 7400 karena kalah di pengadilan.
Kini sebuah berita baru yang masih tetap bertemakan produk dari vendor terkenal meledak kembali terjadi. Kali ini hal tersebut bukan berasal dari produk besutan Apple melainkan suatu produk handset ciptaan Samsung yaitu Galaxy S III.
Menurut Engadget.com, pada saat dilakukan charging dengan menggunakan car holster, tiba-tiba perangkat handset Samsung ini berasap dan mengeluarkan api serta diiringi dengan suara letusan kecil. Menurut sang pemilik handset ini mengatakan bahwa walaupun perangkatnya terbakar namun aplikasi di layarnya masih dapat berfungsi hanya saja handset tersebut sulit untuk mendapatkan sinyal.
Sayangnya, sang pemilik tidak mendapatkan ganti rugi atas hal ini dan dia mengatakan sangat kecewa dengan produk Samsung tersebut karena dia mempunyai pemikiran bahwa produk tersebut dapat saja membakar muka ketika sedang digunakan untuk melakukan panggilan atau membakar saku kemeja atau celana. "Produk ini sangat berbahaya," pungkasnya.
Namun, beberapa orang yang mengetahui hal ini tidak menyalahkan produk Samsung tersebut, melainkan menyalahkan sang pemilik beserta car holster miliknya. Apabila terbakarnya Galaxy S III disebabkan oleh hubungan arus pendek dalam charger, maka hal tersebut bukanlah kesalahan Samsung beserta produknya.
Sampai sekarang, Samsung belum memberikan konfirmasi seputar hal ini, mungkin hal tersebut dikarenakan sang korban tidak melaporkan langsung ke pihak Samsung sehingga perusahaan asal Korea Selatan ini tidak mengetahui apa yang sedang ditimbulkan oleh perangkatnya.
Hal serupa juga dialami oleh beberapa pengguna iPhone 4 yang mendapati perangkat handset dari Apple miliknya tersebut meledak dan terbakar. Tidak hanya itu saja, di awal April lalu juga terjadi kejadian serupa yaitu sebuah iPod Nano tiba-tiba meledak dan membakar tangan seorang wanita dari Tokyo, Jepang ketika sedang melakukan charging. Untuk itu, Apple terpaksa harus mengeluarkan uang ganti rugi sebesar USD 7400 karena kalah di pengadilan.
Kini sebuah berita baru yang masih tetap bertemakan produk dari vendor terkenal meledak kembali terjadi. Kali ini hal tersebut bukan berasal dari produk besutan Apple melainkan suatu produk handset ciptaan Samsung yaitu Galaxy S III.
Menurut Engadget.com, pada saat dilakukan charging dengan menggunakan car holster, tiba-tiba perangkat handset Samsung ini berasap dan mengeluarkan api serta diiringi dengan suara letusan kecil. Menurut sang pemilik handset ini mengatakan bahwa walaupun perangkatnya terbakar namun aplikasi di layarnya masih dapat berfungsi hanya saja handset tersebut sulit untuk mendapatkan sinyal.
Sayangnya, sang pemilik tidak mendapatkan ganti rugi atas hal ini dan dia mengatakan sangat kecewa dengan produk Samsung tersebut karena dia mempunyai pemikiran bahwa produk tersebut dapat saja membakar muka ketika sedang digunakan untuk melakukan panggilan atau membakar saku kemeja atau celana. "Produk ini sangat berbahaya," pungkasnya.
Namun, beberapa orang yang mengetahui hal ini tidak menyalahkan produk Samsung tersebut, melainkan menyalahkan sang pemilik beserta car holster miliknya. Apabila terbakarnya Galaxy S III disebabkan oleh hubungan arus pendek dalam charger, maka hal tersebut bukanlah kesalahan Samsung beserta produknya.
Sampai sekarang, Samsung belum memberikan konfirmasi seputar hal ini, mungkin hal tersebut dikarenakan sang korban tidak melaporkan langsung ke pihak Samsung sehingga perusahaan asal Korea Selatan ini tidak mengetahui apa yang sedang ditimbulkan oleh perangkatnya.
0 komentar:
Post a Comment