Studio pengembang game, Toge Productions, tengah meradang karena game flash mereka, Infectonator 2,
ternyata dibajak menjadi sebuah aplikasi di platform Android. Salah
satu nama yang diduga sebagai pengunggah permainan itu berasal dari
Turki.
Diutarakan oleh Manajer Operasional Toge Production, Jonathan Manuel Gunawan, mereka mendapati game tersebut tersedia untuk diunduh di Google Play Store.
Setelah merilis pernyataan resmi di laman resmi mereka, melaporkan kepada Google maupun Armorgames selaku portal game yang meng-hosting game itu, permainan Infectonator 2 tidak lama kemudian menghilang dari Google Play Store.
Namun, berdasarkan hasil mesin pencarian, game Infectonator versi Android itu ternyata masih beredar di internet. Sang pengunggah bernama Hasan Akyurek, menyebarkannya di berbagai laman web.
Selain di blog pribadi, game itu juga bisa ditemukan di pusat pengunduhan game android seperti androidzoom.com.
"Rupanya sang pengunggah juga pernah melakukan hal serupa untuk game flash lainnya. Diduga juga merupakan porting tidak resmi dari game flash," kata Jonathan, Jumat (11/5).
Menurut komparasi yang mereka lakukan sendiri, permainan Infectonator 2 versi Android memiliki beberapa kelemahan secara visual maupun permainan. Selain tidak stabil, beberapa aspek visual juga terlihat cacat seperti gambar tidak utuh.
Infectonator 2 adalah permainan flash yang menempatkan pemain sebagai pihak yang menyebarkan virus pengubah orang biasa menjadi mayat hidup. Tahapan permainan dimulai dengan menginfeksi satu demi satu kota di dunia.
Permainan ini menjadi salah satu judul unggulan Armorgames sejak dirilis.
Bisa jadi, pembajakan ini adalah bentuk lain dari pujian dari orang lain atas kualitas game besutan developer Indonesia. Meskipun, secara etika, pembajakan itu tetap tidak pantas dilakukan.
Diutarakan oleh Manajer Operasional Toge Production, Jonathan Manuel Gunawan, mereka mendapati game tersebut tersedia untuk diunduh di Google Play Store.
Setelah merilis pernyataan resmi di laman resmi mereka, melaporkan kepada Google maupun Armorgames selaku portal game yang meng-hosting game itu, permainan Infectonator 2 tidak lama kemudian menghilang dari Google Play Store.
Namun, berdasarkan hasil mesin pencarian, game Infectonator versi Android itu ternyata masih beredar di internet. Sang pengunggah bernama Hasan Akyurek, menyebarkannya di berbagai laman web.
Selain di blog pribadi, game itu juga bisa ditemukan di pusat pengunduhan game android seperti androidzoom.com.
"Rupanya sang pengunggah juga pernah melakukan hal serupa untuk game flash lainnya. Diduga juga merupakan porting tidak resmi dari game flash," kata Jonathan, Jumat (11/5).
Menurut komparasi yang mereka lakukan sendiri, permainan Infectonator 2 versi Android memiliki beberapa kelemahan secara visual maupun permainan. Selain tidak stabil, beberapa aspek visual juga terlihat cacat seperti gambar tidak utuh.
Infectonator 2 adalah permainan flash yang menempatkan pemain sebagai pihak yang menyebarkan virus pengubah orang biasa menjadi mayat hidup. Tahapan permainan dimulai dengan menginfeksi satu demi satu kota di dunia.
Permainan ini menjadi salah satu judul unggulan Armorgames sejak dirilis.
Bisa jadi, pembajakan ini adalah bentuk lain dari pujian dari orang lain atas kualitas game besutan developer Indonesia. Meskipun, secara etika, pembajakan itu tetap tidak pantas dilakukan.
0 komentar:
Post a Comment