Seperti dilansir dari Asharq Al-Awsat, Selasa (8/3/2011), sumber menjelaskan bahwa Kongres Rakyat Umum akan bersidang untuk menyatakan Khadafi telah turun, dan kekuasaan diserahkan kepada Dewan Nasional. Sebagai imbalannya Khadafi dijaminan keselamatannya, keluarganya dan kekayaannya.
Dalam sebuah wawancara telepon dengan Asharq al-Awsat, sumber tersebut mengungkapkan bahwa Khadafi meminta bantuan untuk meninggalkan negerinya. Khadafi juga meminta jaminan bahwa ia tidak akan dikejar, baik secara internal maupun di luar negeri, atau dibawa untuk menghadapi mahkamah internasional.
Sumber tidak mengungkapkan isi tanggapan Dewan, hanya mengatakan bahwa belum ada tanggapan resmi atas tuntutan Khadafi tersebut apakah diterima atau tidak. Namun isu yang berkembang saat ini adalah menolak semua negosiasi dan dialog dengan Khadafi dalam kondisi apapun.
Selama 42 tahun berkuasa, Muammar Khadafi membuat Libya menjadi negara kaya. Minyak dan gas diolah, dan sektor bisnis lain digenjot luar biasa. Dengan bisnis menggurita dan kekuasaan tak terhingga, kita sulit membedakan mana uang Khadafi dan mana uang Libya.
Rakyat Libya di satu sisi mendapatkan pemerintahan yang otoriter di tangan Khadafi. Namun di sisi lain, Khadafi juga yang membuat Libya menjadi salah satu negara dengan pendapatan perkapita tertinggi di benua Afrika. Hingga kini demontrasi menuntut Khadafi mundur dari tahta masih berlangsung di Libya.
Akankah Khadafi mengikuti Hosni Mubarak yang meninggalkan negaranya?
0 komentar:
Post a Comment