JAKARTA - Pengembangan nuklir diklaim mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di Indonesia. Ini karena nuklir akan menjadi salah satu energi yang menghasilkan daya yang besar, dengan biaya yang murah.
Hal tersebut disampaikan Direktur Eksekutif Komunikasi Masyarakat Nuklir Indonesia, Sutaryo Supardi saat ditemui seusai acara Forum Komunikasi Masyarakat Nuklir Indonesia, di Gedung MPR, Senayan, Jakarta, Senin (21/2/2011).
"Contohnya, sekarang listrik di Jawa 40 ribu megawatt (MW). 20 tahun ke depan, dibutuhkan 160 ribu MW, sehingga pemecah dari masalah ini adalah dengan digunakannya energi nuklir. Di mana energi nuklir dengan satu unit, bisa menghasilkan 1.000 MW, yang dapat digunakan untuk pasokan energi selama setahun," tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua MPR Taufik Kiemas menyatakan setuju penggunaan nuklir untuk energi di Indonesia. Karena menurutnya, ini merupakan jalan keluar untuk menambah energi di Indonesia.
"Ini wajar, untuk energi 250 juta orang penduduk Indonesia. Ini (nuklir) juga sebagai jalan keluar satu-satunya. Satu reaktor nuklir bisa 1.000 MW. Intinya DPR mendukung nuklir untuk perdamaian," ungkapnya.
Dirinya menjelaskan, Indonesia harus memiliki nuklir. Dikarenakan, energi ini bisa menjadi energi alternatif, energi pengganti untuk energi yang sudah ada saat ini. Selain itu, diperlukan putusan politis untuk pengembangan energi nuklir ini. Karena keputusan tersebut membantu pengembangan industri di Indonesia.(ade)
SUMBER : OKE ZONE 21 FEB 2011
INDONESIA MEMILIKI 3 REAKTOR NUKLIR YANG SANGAT AMAN
Hal tersebut disampaikan Direktur Eksekutif Komunikasi Masyarakat Nuklir Indonesia, Sutaryo Supardi saat ditemui seusai acara Forum Komunikasi Masyarakat Nuklir Indonesia, di Gedung MPR, Senayan, Jakarta, Senin (21/2/2011).
"Contohnya, sekarang listrik di Jawa 40 ribu megawatt (MW). 20 tahun ke depan, dibutuhkan 160 ribu MW, sehingga pemecah dari masalah ini adalah dengan digunakannya energi nuklir. Di mana energi nuklir dengan satu unit, bisa menghasilkan 1.000 MW, yang dapat digunakan untuk pasokan energi selama setahun," tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua MPR Taufik Kiemas menyatakan setuju penggunaan nuklir untuk energi di Indonesia. Karena menurutnya, ini merupakan jalan keluar untuk menambah energi di Indonesia.
"Ini wajar, untuk energi 250 juta orang penduduk Indonesia. Ini (nuklir) juga sebagai jalan keluar satu-satunya. Satu reaktor nuklir bisa 1.000 MW. Intinya DPR mendukung nuklir untuk perdamaian," ungkapnya.
Dirinya menjelaskan, Indonesia harus memiliki nuklir. Dikarenakan, energi ini bisa menjadi energi alternatif, energi pengganti untuk energi yang sudah ada saat ini. Selain itu, diperlukan putusan politis untuk pengembangan energi nuklir ini. Karena keputusan tersebut membantu pengembangan industri di Indonesia.(ade)
SUMBER : OKE ZONE 21 FEB 2011
INDONESIA MEMILIKI 3 REAKTOR NUKLIR YANG SANGAT AMAN
"Indonesia sangat baik dalam keselamatan nuklir. Tidak pernah terjadi kecelakaan serius di sini," kata Penasihat Senior bidang Keselamatan Organisasi Teknologi dan Sains Australia (ANSTO), Basil Ellis di sela workshop Forum untuk Kerja sama Nuklir di Asia, di Serpong, Banten, Senin (11/10). Ellis, yang saat itu menjadi pembicara dalam workshop juga mengatakan, Australia juga mendukung rencana Indonesia membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). "Kami sangat peduli pada bagaimana mempertahankan ketersediaan energi di masa depan," katanya sambil menambahkan bahwa pihaknya juga bekerja sama dengan Indonesia soal pengembangan nuklir secara umum dan telah siap menjadi pemasok uranium untuk PLTN Indonesia. Saat ini Australia memang belum memiliki PLTN, kata dia, namun telah memiliki dua reaktor nuklir untuk kepentingan riset dan produksi radio isotop dengan kapasitas 10 MW dan 20 MW, seperti halnya Indonesia yang juga memiliki tiga reaktor riset di Yogyakarta (250 kW), di Bandung (1 MW) dan Serpong (30 MW). Sementara itu, Deputi Pendayagunaan Hasil Litbang dan Pemasyarakatan Iptek Nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) Dr Taswanda Taryo mengatakan, Indonesia sejak 2005 memang termasuk lima besar di dunia untuk kategori administrasi bahan nuklir reaktor riset. "Tidak ada yang mencurigai Indonesia mengembangkan nuklir ke arah nondamai. Jadi apapun yang kita pakai untuk rencana PLTN, tak ada yang keberatan," katanya sambil menambahkan bahwa IAEA secara rutin tetap memantau seluruh negara yang mengembangkan nuklir. Dia mengatakan, keselamatan nuklir Indonesia pada 2008 memang masih dinilai baru terpenuhi 85 persen, tapi pada 2010 sudah 100 persen. "Sisa yang 15 persen sebenarnya hanya faktor yang kecil-kecil, tapi tetap diperhatikan, seperti ada lampu yang tak menyala, soal daya listrik yang perlu ditambah, atau lantai yang licin yang bisa menyebabkan orang terpeleset," katanya. Workshop dilaksanakan atas kerja sama Batan dan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) yang dihadiri 25 peserta dari beberapa negara, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Jepang, Korea Selatan, China, Bangladesh, dan Australia. Pada Rabu (13/10), para peserta yang terdiri atas para staf badan energi nuklir bidang keselamatan nuklir di negaranya itu akan meninjau Reaktor Riset GA Siwabessy di Puspiptek Serpong.(ant/waa) | Jakarta - Keselamatan di tiga reaktor nuklir Indonesia dinilai sangat aman oleh negara-negara di Asia dan Australia.
0 komentar:
Post a Comment