berhubungan dengan sedekah, saya ingin membagi pengalaman “Nikmatnya Bersedekah” yang dialami Guru saya.
Kisah ini benar terjadi, orang yang mengalami peristiwa ini masih hidup sampai hari ini.
Pada suatu ketika, guru saya itu sedang terlilit masalah hutang. Sekedar mengingatkan, beliau memiliki hutang bukan karena kelalaian atapun urusan pribadi semata. Katakanlah, beliau terlibat masalah hutang karena demi kebaikan.
Singkat cerita, karena nominal yang sangat besar (200juta), guru saya itu agak kesulitan mencari uang untuk menggantinya. Pada suatu siang, sepulang beliau beraktivitas. Beliau didatangi oleh seorang pengemis tua renta.
Pengemis tua itu, datang dengan berucap salam dan guru saya pun menyahut sambil menghampirinya. Niat guru saya adalah memberinya sedekah dengan nominal yang seadanya. Namun dengan wajah memelas, pengemis tua itu berkata kepada guru saya, bahwa ia sangat lapar. Ia meminta kepada guru saya, untuk diberikan makan.
Padahal, kebetulan pada waktu itu guru saya baru saja pulang juga sangat lapar dan sudah siap menyantap makanan yang sudah ia siapkan untuk dirinya. Yang ironis adalah makanan yang ada cuma sekedarnya dan hanya sedikit alias hanya cukup untuk 1 orang.
Sejenak guru saya itu merasakan dilema. Padahal ia baru saja pulang dan merasa lapar. Bila ia memberika makan kepada pengemis tua itu, otomatis… tidak ada bagian untuknya. Karena pada saat itu, kondisinya sangat sulit bagi guru saya, untuk membelikan makanan. Karena merasa kasihan, akhirnya ia memberikan makanan miliknya kepada pengemis itu.
Setelah mempersilahkan ia masuk dan duduk di bangku teras depan, guru saya juga memberikan makan, minum juga sebuah mangkuk untuk mencuci tangan. Si pengemis dengan lahap menyantap makanan, lalu guru saya masuk ke dalam.
Beberapa menit guru saya di dalam rumah menunggu si pengemis, ia sempat mengintip melalui pintu. terlihat si pengemis, masih asik menyantap makanan. yang anehnya adalah, si pengemis makan dengan lahap, namun tidak selesai-selesai. Beberapa kali guru saya mengintip kedepan, ia masih asik duduk menyantap makanan.
Setelah beberapa menit guru saya menunggu di dalam, tiba-tiba ia merasakan keanehan. Keadaan mendadak sepi. kemudian memutuskan keluar untuk melihat pengemis tua itu. Tetapi pengemis tua itu sudah tidak ada disana. Yang terlihat hanya piring yang ditutup koran dan ditumpuk dengan mangkuk cucian tangan.
Guru saya sempat terdiam sejenak, sambil memikirkan kapan si pengemis tua itu pergi?. Ia pun bergegas mengambil piring bekas makan pengemis tua itu. Disinilah keajaiban terjadi, didalam piring itu ia menemukan beberapa “gepok” uang pecahan 100.000-an.
Guru saya sempat terpaku dan bingung. Ada apa dan kenapa? dalam benaknya. Siapa pengemis tua itu? Apakah uang ini untuknya? apakah ini cobaan? atau sebuah jawaban? apakah ia berhak atas uang ini?
Guru saya menghitung jumlah uang itu. Totalnya 70-Juta Rupiah dan ia sempat menyimpan uang itu beberapa waktu. Setelah bertukar pikiran dengan teman dan kerabatnya, semua berpendapat kejadian itu adalah pertolongan dari Allah SWT, yang mana ia dimudahkan akan masalah hutang yang membelitnya.
Allahualam, kejadian ini benar-benar terjadi. Semoga menjadi pelajaran dan dapat diambil hikmahnya bagi kita semua.
Wassalam
Kisah ini benar terjadi, orang yang mengalami peristiwa ini masih hidup sampai hari ini.
Pada suatu ketika, guru saya itu sedang terlilit masalah hutang. Sekedar mengingatkan, beliau memiliki hutang bukan karena kelalaian atapun urusan pribadi semata. Katakanlah, beliau terlibat masalah hutang karena demi kebaikan.
Singkat cerita, karena nominal yang sangat besar (200juta), guru saya itu agak kesulitan mencari uang untuk menggantinya. Pada suatu siang, sepulang beliau beraktivitas. Beliau didatangi oleh seorang pengemis tua renta.
Pengemis tua itu, datang dengan berucap salam dan guru saya pun menyahut sambil menghampirinya. Niat guru saya adalah memberinya sedekah dengan nominal yang seadanya. Namun dengan wajah memelas, pengemis tua itu berkata kepada guru saya, bahwa ia sangat lapar. Ia meminta kepada guru saya, untuk diberikan makan.
Padahal, kebetulan pada waktu itu guru saya baru saja pulang juga sangat lapar dan sudah siap menyantap makanan yang sudah ia siapkan untuk dirinya. Yang ironis adalah makanan yang ada cuma sekedarnya dan hanya sedikit alias hanya cukup untuk 1 orang.
Sejenak guru saya itu merasakan dilema. Padahal ia baru saja pulang dan merasa lapar. Bila ia memberika makan kepada pengemis tua itu, otomatis… tidak ada bagian untuknya. Karena pada saat itu, kondisinya sangat sulit bagi guru saya, untuk membelikan makanan. Karena merasa kasihan, akhirnya ia memberikan makanan miliknya kepada pengemis itu.
Setelah mempersilahkan ia masuk dan duduk di bangku teras depan, guru saya juga memberikan makan, minum juga sebuah mangkuk untuk mencuci tangan. Si pengemis dengan lahap menyantap makanan, lalu guru saya masuk ke dalam.
Beberapa menit guru saya di dalam rumah menunggu si pengemis, ia sempat mengintip melalui pintu. terlihat si pengemis, masih asik menyantap makanan. yang anehnya adalah, si pengemis makan dengan lahap, namun tidak selesai-selesai. Beberapa kali guru saya mengintip kedepan, ia masih asik duduk menyantap makanan.
Setelah beberapa menit guru saya menunggu di dalam, tiba-tiba ia merasakan keanehan. Keadaan mendadak sepi. kemudian memutuskan keluar untuk melihat pengemis tua itu. Tetapi pengemis tua itu sudah tidak ada disana. Yang terlihat hanya piring yang ditutup koran dan ditumpuk dengan mangkuk cucian tangan.
Guru saya sempat terdiam sejenak, sambil memikirkan kapan si pengemis tua itu pergi?. Ia pun bergegas mengambil piring bekas makan pengemis tua itu. Disinilah keajaiban terjadi, didalam piring itu ia menemukan beberapa “gepok” uang pecahan 100.000-an.
Guru saya sempat terpaku dan bingung. Ada apa dan kenapa? dalam benaknya. Siapa pengemis tua itu? Apakah uang ini untuknya? apakah ini cobaan? atau sebuah jawaban? apakah ia berhak atas uang ini?
Guru saya menghitung jumlah uang itu. Totalnya 70-Juta Rupiah dan ia sempat menyimpan uang itu beberapa waktu. Setelah bertukar pikiran dengan teman dan kerabatnya, semua berpendapat kejadian itu adalah pertolongan dari Allah SWT, yang mana ia dimudahkan akan masalah hutang yang membelitnya.
Allahualam, kejadian ini benar-benar terjadi. Semoga menjadi pelajaran dan dapat diambil hikmahnya bagi kita semua.
Wassalam
0 komentar:
Post a Comment