Ranu Kumbolo dan Hutan Pinus di Eropa
Ranu Kumbolo terletak di Jawa Timur, sebuah danau di pegunungan Semeru dengan ketinggian 2500 meter di atas permukaan air laut. Disana juga terdapat padang rumput yang dikelilingi bukit dan gunung dengan pemandangan yang sangat indah, padang rumput luas dengan lereng yang ditumbuhi pohon pinus seperti di Eropa.
Ketika suhu berada di bawah 0°c , kadang-kadang terjadi hujan salju kecil. Jika suhu sangat dingin pinggir-pinggir danau ranukumbolo bisa membeku, dan juga terlihat rumput-rumput yang memutih seperti salju karena embun yang membeku di rerumputan yang membuat suasana seperti di Eropa.
Lumajang - Gunung Semeru merupakan gunung api tertinggi di Pulau Jawa, gunung tersebut merupakan salah satu gunung aktif yang terletak pada ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut.
Kawah di puncak Gunung Semeru (Mahameru) dikenal dengan nama Jonggring Saloko yang selalu menyemburkan asap disertai material vulkanik.
Di lereng gunung tertinggi tersebut, terdapat sebuah danau yang memiliki pemandangan yang sangat memukau dan eksotis, yakni Ranu (danau) Kumbolo.
Kepala Bidang Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) di Lumajang, Anggoro Dwi Sujiharto, mengatakan, banyak pemandangan yang sangat indah menuju ke puncak Semeru, salah satu di antaranya adalah Ranu Kumbolo.
"Biasanya para pendaki yang hendak melakukan perjalanan menuju ke puncak Semeru akan beristirahat atau mendirikan tenda di tepi danau yang eksotis ini," tutur Anggoro.
Untuk menuju ke Ranu Kumbolo, wisatawan bisa menempuh perjalanan melalui Kota Malang atau Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Dari terminal kota Malang, bisa naik angkutan umum menuju desa Tumpang dan berhenti di terminal Tumpang. Kemudian perjalanan dilanjutkan dengan naik angkutan truk sayuran atau menggunakan jip (SUV) yang disewakan oleh penduduk sekitar menuju ke Ranu Pani.
"Sebelum menuju ke Ranu Pani, wisatawan harus mampir ke pos TNBTS di Gubugklakah untuk mendapatkan izin pendakian," katanya.
Apabila wisatawan berangkat dari Lumajang, mereka harus menuju ke Desa Ranu Pani di Kecamatan Senduro dengan menggunakan kendaraan pribadi atau naik ojek di sekitar pasar Senduro.
"Wisatawan atau pendaki Semeru yang berangkat dari Lumajang harus memperoleh surat izin dari pos TNBTS di Desa Ranu Pani," ucapnya.
Ia menjelaskan, perjalanan wisata menuju Ranu Kumbolo memang membutuhkan fisik yang kuat dan perbekalan yang cukup, sehingga wisatawan harus mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik.
"Pemandangan sepanjang perjalanan menuju Ranu Kumbolo sangat memukau, namun pendaki harus tetap waspada dan hati-hati," paparnya menambahkan.
Dari pos TNBTS di Ranu Pani, dapat melakukan perjalanan sekitar 5 kilometer menyusuri lereng bukit yang banyak ditumbuhi Edelweis, kemudian anda akan tiba di Watu Rejeng. Di sini terdapat batu terjal yang sangat indah.
Pemandangan sangat indah juga dapat dilihat ke arah lembah dan bukit-bukit, yang ditumbuhi hutan cemara dan pinus. Terkadang pendaki dapat menyaksikan kepulan asap dari puncak semeru.
"Perjalanan dari pos TNBTS Ranu Pani menuju ke Ranu Kumbolo membutuhkan waktu sekitar lima hingga enam jam, tergantung kemampuan masing-masing wisatawan," katanya.
Di Ranu Kumbolo, pendaki dapat mendirikan tenda atau beristirahat di sebuah pondok pendaki (shelter).
Pendaki juga bisa menikmati pemandangan indah di tepi danau yang airnya bersih dan jernih. Banyak terdapat ikan dan burung belibis liar di sana.
Pemandangan yang tidak boleh terlewatkan di tepi Ranu Kumbolo adalah saat matahari terbit (sunrise) muncul dari balik bukit. Panorama eksotis dan memukau di Ranu Kumbolo tidak akan terlupakan oleh pendaki atau wisatawan yang pernah ke sana.
Ranu Kumbolo berada pada ketinggian 2.400 mdpl dengan luas 14 hektare. Memang benar pemandangannya cukup indah di sana.
Ia menjelaskan, rute jalur pendakian Semeru yang harus dilalui antara lain Ranu Pani-Watu Rejeng-Ranu Kumbolo-Oro-oro Ombo-Cemoro Kandang- Jambangan-Sumbermani-Kalimati-Arcopodo- Cemoro Tunggal-Mahameru.
"TNBTS biasanya menutup jalur pendakian ke Semeru selama musim hujan karena khawatir terjadi longsor dan badai yang dapat membahayakan para pendaki," ucapnya mengungkapkan.
Hampir Setiap tahun, kata dia, TNBTS menutup jalur pendakian Semeru selama empat bulan terhitung sejak Desember hingga April, sehingga wisatawan juga harus memperhatikan hal tersebut.
"Penutupan jalur menuju obyek wisata Semeru juga bertujuan 'recovery' (pemulihan) ekosistem di kawasan gunung api tertinggi di Pulau Jawa itu," paparnya.
Sebelum jalur pendakian Semeru dibuka, kata Anggoro, petugas TNBTS akan melakukan survei jalur pendakian untuk memastikan jalur tersebut tetap bisa dilewati dan aman bagi pendaki.
Bagi yang suka melakukan perjalanan wisata penuh tantangan, obyek wisata panorama Ranu Kumbolo merupakan salah satu pilihan yang luar biasa, namun anda harus menunggu TNBTS membuka jalur pendakian Gunung Semeru, lebih dulu.
Anda juga harus membawa perlengkapan baju hangat dan perbekalan makanan yang cukup karena suhu udara di sana sangat dingin.
Di Ranu Kumbolo, akan menemukan obyek wisata dengan panorama alam yang memukau dan masih alami. Selain itu, juga bisa memancing ikan air tawar di sana.
0 komentar:
Post a Comment