Inilah kekayaan keluarga Presiden Tunisia Zine al Abidine Ben All yang diduga kuat hasil korupsi selama 23 tahun berkuasa secara otoriter.
SAKHER MATERI
Menantu laki-laki Ben Ali. Pengusaha muda terkenal di Tunisia. Kerajaan bisnisnya dari media, perbankan, hingga telekomunikasi. Bisnisnya meliputi
Zytouna Bank, bank Islam pertama di Tunisia yang beroperasi sejak tahun lalu.
Holding bank ini, Princes-se, berkontribusi 51 persen dari modal USS 30 juta.
Pemimpin ENNAKL, perusahaan penjual mobil mewah, seperti Volkswagen, Audi, Seat, dan Porsche. Perusahaan ini mencatatkan 40 persen sahamnya di bursa Tunisia dan Casablanca tahun lalu.
Pemilik media, seperti Assabah, koran harian dengan sirkulasi terbesar di Tunisia, dan radio Zytoo-na FM, radio siaran Islam.
Princesse memiliki saham pada operator telepon Tunisia. November tahun lalu, perusahaan ini bekerja sama dengan Qatar Telecom membentuk konsorsium untuk membeli saham operator Orascom Telecom sebesar 50 persen.
BELHASSEN TRABELSI Saudara laki-laki istri Ben Ali, Lella.
Ia menaruh saham di Ci ments de Carthage, perusahaan semen manufaktur yang terdaftar di bursa
Tunisia pada 2010.
Pemilik Cactus, rumah produksi televisi.
Pemilik hotel bintang lima Karthago le Palace, yang menghadap Laut Mediterania di Gammarth. Ini merupakan kawasan per-, mukiman kelas atas di Tunisia berupa vila yang ditempati orang kaya dan elite pendukung Ben Ali.
Dia berbagi saham di radio Mosaique FM.
IMEOTRABELSI
Keponakan istri pertama Ben Ali yang dilaporkan dibunuh menggunakan pisau pekan lalu. Ia pemilik holding Med Business, yang berpartner dengan perusahaan retail berjenis do-ityourself, Bricorama, yang berpusat di Prancis. Perusahaan ini berdiri di atas tanah seluas 5 hektare di pinggiran Kota Tunisia.
CVRINE BEN AU
Anak perempuan Ben Ali, pemimpin radio Shems FM.
MARWAN BEN MABROUK
Suami Cyrine Ben Ali. Ia konglomerat dari kelompok usaha Mabrouk. Perusahaannya, melalui Investec, bermitra dengan France Telecom. France Telecom memiliki 49 persen saham pada operator lokal telepon seluler Orange Tunisie dan sisa saham dikuasai oleh Investec.
KAIS BEN Ail
Keponakan Ben Ali, pemilik sejumlah gudang pendistribusian minuman beralkohol. Mansion mewah-nya di kawasan pantai di Hammamet dijarah saat Presiden berusaha kabur. BM
Metrotvnews.com, Tunis: Zine El Abidine Ben Ali, presiden terguling Tunisia menyebunyikan permata, emas, dan gumpalan uang kontan di sejumlah tempat rahasia di sekitar istananya. Hal tersebut terungkap melalui video yang dipertontonkan First National TV, Sabtu (19/2) waktu Tunis.
Pergolakan rakyat sepanjang Januari 2011 menjatuhkan Ben Ali setelah 23 tahun memerintah dengan represif. Kondisi itu kemudian menularkan gelombang kejutan ke bagian-bagian lain dunia Arab lalu mendorong revolusi serupa di Mesir.
Alhasil terungkaplah Ben Ali menyembunyikan harta benda di balik tirai dan di tempat-tempat rahasia di belakang perpustakaan istana. Dari siaran video televisi negara tampak jutaan dolar dan euro, kalung-kalung emas dan permata. Seluruhnya didapati dari istana di distrik Sidi Bou Said di Tunis, ibu kota Tunisia.
Media setempat juga menegaskan kekayaan Ben Ali dibagikan kembali pada rakyat Tunisia. Masyarakat telah lama mengeluhkan korupsi yang merajalela dalam pemerintahan Ben Ali di negara Afrika utara itu. Adapun GDP per kapita Tunisia ditaksir 10 dolar per hari.
Prancis, Swiss, Kanada, dan Uni Eropa telah membekukan aset bekas presiden dan keluarganya. Pemerintah sementara Tunisia, yang ditugasi menentukan pemilihan, mengatakan berusaha memeroleh kembali uang dan properti untuk membantu memerangi kemiskinan. (Ant/*****)
No comments:
Post a Comment